Dulu adalah mawar
Kini adalah duri
Sangat cepat waktu berganti
Belum sempat aku memeluk pasti
Duri
telah tiba di tangan
Menyayat
batang yang hanya diam
Kini
mawar telah hilang dari taman
Meninggalkan
harapan yang terabaikan
Air mata jatuh ketika duri terbang
Menembus awan yang terhalang
Semakin tinggi semakin di kenang
Yang terbayang hanya potret hitam
Kegelisaan
di tengah kebahagian
Tawa
di tengah duka yang mendalam
Menutup
duri dengan dua tangan
Menguncinya
dengan senyuman
Agar semua tak pernah terbangun
Biarlah mereka tidur
Biarlah mereka bermimpi
Menikmati kebahagiaan yang mereka punya
0 komentar:
Posting Komentar